WIL KAMPANA adalah wadyabala raksasa negara Alengka yang terkemuka. Kampana tercipta dari ari-ari Jambumangli, putra Resi Maliawan, yang karena daya cipta kesaktian Resi Pulastya, brahmana raksasa dari pertapaan Hargajembatan, menjelma menjadi seorang raksasa bertubuh pendek gempal dan berambut merah.
Kampana memiliki sifat dan perwatakan; pemberani, jujur, setia dan sangat berbakti. Ia sangat sakti, tubuhnya kebal terhadap segala macam senjata tajam.. Karena selain menjadi murid Resi Pulastya, Kampana juga pernah menjadi murid Resi Wisrawa, ayah Prabu Dasamuka. Dalam perang Alengka antara balatentara wanara Prabu Rama melawan balatentara raksasa Prabu Dasamuka, Kampana maju ke medan perang sebagai senapati pendamping, mendampingi senapati utama Patih Prahasta. Ia berhadapan dengan Kapi Winata, kera berwujud raksasa hasil daya cipta Bathara Yamadipati.
Wil Kampana yang sangat tangguh dan sakti tersebut, akhirnya mati binasa ditimpa batu yang dijatuhkan oleh Anoman yang mengeluarkan kesaktiannya yang berwujud angin puyuh, sehingga menerbangkan beribu-ribu batu yang menimbun tubuh Wil Kampana.
Kampana memiliki sifat dan perwatakan; pemberani, jujur, setia dan sangat berbakti. Ia sangat sakti, tubuhnya kebal terhadap segala macam senjata tajam.. Karena selain menjadi murid Resi Pulastya, Kampana juga pernah menjadi murid Resi Wisrawa, ayah Prabu Dasamuka. Dalam perang Alengka antara balatentara wanara Prabu Rama melawan balatentara raksasa Prabu Dasamuka, Kampana maju ke medan perang sebagai senapati pendamping, mendampingi senapati utama Patih Prahasta. Ia berhadapan dengan Kapi Winata, kera berwujud raksasa hasil daya cipta Bathara Yamadipati.
Wil Kampana yang sangat tangguh dan sakti tersebut, akhirnya mati binasa ditimpa batu yang dijatuhkan oleh Anoman yang mengeluarkan kesaktiannya yang berwujud angin puyuh, sehingga menerbangkan beribu-ribu batu yang menimbun tubuh Wil Kampana.