PRABU PARTAWIJAYA adalah raja negara Tabelasuket. Permaisurinya bernama Dewi Pratini. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh serang putri tunggal yang diberi nama Dewi Sati.
Karena kecintaannya terhadap putri tunggalnya, Prabu Partawijaya pergi meninggalkan negara Tabelasuket, berkelana mencari seorang satria yang bentuk dan perawakannya sesuai dengan gambaan mimpi Dewi Sati, karena satria itulah yang oleh Dewa telah dijodohkan dengan putrinya. Prabu Partawijaya akhirnya dapat bertemu dengan Bambang Sakri, putra Resi Sakutrem dengan Dewi Nilawati dari pertapaan Retawu yang saat itu sedang berkelana di tengah hutan. Dalam suatu peperangan, Pabru Partawijaya berhasl mengalahkan Bambang Sakri dan memboyongnya ke negara Tabelasuket untuk dijodohkan dengan Dewi Sati. Dari perkawinan itu lahir seorang putra yang diberi nama Palasara.
Dalam masa pemerintahannya, negara Tabelasuket pernah terserang pagebluk .Rakyatnya dilanda berbagai macam penyakit, kekeringan yang berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan pangan dan timbulnya bahaya kelaparan. Untuk mengatasinya, Prabu Patawijaya bermaksud pergi ke pertapaan Retawu meminta pertolongan Resi Manumayasa. Namun perjalannya nyasar ke padepokan Resi Dwapara seorang guru besar di Atasangin, yang bersedia menolongnya dengan syarat Prabu Partawijaya dapat membunuh Resi Manumayasa. Prabu Partawijaya kemudian menyerang padepokan Retawu, tapi dapat dikalahkan oleh Resi Sakutrem. Karena peristiwa itulah ia akhirnya dapat bertemu dan bekenalan dengan ayah dari menantunya sendiri, Bambang Sakri. (Satrukem ayah dari Sakri)
Karena kecintaannya terhadap putri tunggalnya, Prabu Partawijaya pergi meninggalkan negara Tabelasuket, berkelana mencari seorang satria yang bentuk dan perawakannya sesuai dengan gambaan mimpi Dewi Sati, karena satria itulah yang oleh Dewa telah dijodohkan dengan putrinya. Prabu Partawijaya akhirnya dapat bertemu dengan Bambang Sakri, putra Resi Sakutrem dengan Dewi Nilawati dari pertapaan Retawu yang saat itu sedang berkelana di tengah hutan. Dalam suatu peperangan, Pabru Partawijaya berhasl mengalahkan Bambang Sakri dan memboyongnya ke negara Tabelasuket untuk dijodohkan dengan Dewi Sati. Dari perkawinan itu lahir seorang putra yang diberi nama Palasara.
Dalam masa pemerintahannya, negara Tabelasuket pernah terserang pagebluk .Rakyatnya dilanda berbagai macam penyakit, kekeringan yang berkepanjangan yang mengakibatkan kekurangan pangan dan timbulnya bahaya kelaparan. Untuk mengatasinya, Prabu Patawijaya bermaksud pergi ke pertapaan Retawu meminta pertolongan Resi Manumayasa. Namun perjalannya nyasar ke padepokan Resi Dwapara seorang guru besar di Atasangin, yang bersedia menolongnya dengan syarat Prabu Partawijaya dapat membunuh Resi Manumayasa. Prabu Partawijaya kemudian menyerang padepokan Retawu, tapi dapat dikalahkan oleh Resi Sakutrem. Karena peristiwa itulah ia akhirnya dapat bertemu dan bekenalan dengan ayah dari menantunya sendiri, Bambang Sakri. (Satrukem ayah dari Sakri)