Senin, 27 April 2020

Penanganan Berak Kapur pada Burung

Gadis Rantau
Penanganan Berak Kapur pada Burung

Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal juga dengan nama Salmonellosis atau Pullorum yang menyerang saluran pencernaan dan sifatnya menular.

Gejala serangan dapat dilihat dari kotoran burung berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain adalah muka burung tampak pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.

Penanganan. Jika burung sudah terinfeksi penyakit berak kapur, burung tersebut harus segera dipisahkan burung dengan burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur diberi obat antibiotik secara intensif sesuai dengan petunjuk yang ada. Penggunaan obat antibiotik tidak boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu secara pasti justru berakibat fatal.

Pencegahan timbulnya penyakit berak kapur dapat dilakukan dengan cara:

1. Menjaga kebersihan sangkar, makanan, dan minuman. Setiap hari secara rutin, bersihkan sangkar dari segala jenis kotoran, termasuk kotoran burung sendiri. Gunakan desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar.
2. Setiap dua hari sekali, tempat pakan dan tempat minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dan dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan makanan yang baru. Demikian juga air minum harus selalu diganti dengan air baru yang sudah direbus atau matang, bersih, dan sehat, tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbaya.