Senin, 27 April 2020

Karakteristik Komponen Tata Surya

Gadis Rantau
Sejak ribuan tahun sebelum Masehi, manusia sudah melakukan banyak penelitian tentang langit dan jagad raya. Ptolomeus mengajarkan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta atau faham geosentris. Nicolas Copernicus berpendapat bahwa matahari sebagai pusat alam semesta (heliosentris). Tata surya adalah kump ulan be nda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak di dalam satu galaksi. Galaksi tempat tempat bumi berada adalah galaksi Bimasakti atau disebut juga dengan Milky Way. Bumi adalah salah satu dari delapan planet yang ada di dalam tata surya.

Tata surya terdiri atas delapan planet yang mengelilingi matahari. Matahari merupakan pusat tata surya. Selain delapan planet tersebut juga terdapat anggota tata surya yang lain, yaitu satelit, komet, asteroid, dan meteorid. Benda terbesar dari semua benda yang ada dalam tata surya adalah Matahari, sebagai pusat tata surya. Delapan planet yang berada pada bagian tata surya terus berputar atau berevolusi mengelilingi maupun berotasi pada porosnya. Planet yang paling dekat dengan Matahari sampai yang terjauh adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Setiap planet di Tata Surya memiliki keunikan yang berbeda. Beberapa dari planet ini cukup panas untuk melelehkan logam dan lainnya dingin. Beberapa planet ada juga yang terdiri dari gas sehingga tidak memiliki permukan tanah di dalamnya.
 manusia sudah melakukan banyak penelitian tentang langit dan jagad raya Karakteristik Komponen Tata Surya
a. Matahari
Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari tersusun atas gas pijar yang suhunya sangat tinggi. Matahari mempunyai diameter 1,4 juta kilometer atau 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Matahari memiliki gravitasi yang besar hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri atas hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Matahari berupa bola gas yang sangat besar dan menyebabkan matahari menjadi sangat panas. Suhu di pusat matahari mencapai 15 juta °C. Sementara itu, suhu di permukaan mencapai 6.000 °C.

b. Planet-Planet
Planet, berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengembara. Planet adalah benda angkasa yang tidak memancarkan cahaya sendiri, dan beredar mengelilingi matahari. Planet-planet dalam tata surya dapat dikelompokkan berdasarkan massanya dan jaraknya ke matahari.
  1. Berdasarkan massanya, dikelompokkan menjadi planet bermassa besar (planet superior) dan planet bermassa kecil (inferior planet). Planet superior, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, sedangkan planet inferior, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
  2. Berdasarkan jaraknya ke matahari, planet dapat dibedakan atas dua kelompok planet, yaitu planet dalam (planet interior) dan planet luar (planet eksterior). Planet dalam, yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih pendek daripada jarak ratarata planet bumi ke matahari. Kelompok planet dalam adalah Merkurius dan Venus. Planet luar, yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih panjang daripada jarak rata-rata planet bumi ke matahari. Adapun yang termasuk kelompok planet luar adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Nama PlanetJari-jari (km)Nama
Satelit
Jarak ke
Matahari (km)
Periode RotasiPeriode Revolusi
Merkurius2.439,7 km-57,9 juta/0,39 SA59 hari88 hari
Venus6.051,8 km-108,2 juta/0,72 SA243 hari225 hari
Bumi6.371 kmBulan149,6 juta/1,0 SA23 jam 56 menit365,25 hari
Mars3.389,5 kmPhobos dan Deimos227,9 juta/1,52 SA24 jam 37 menit687 hari
Jupiter69.911 kmIo, Europa,
ganymede,
dan Callisto
778,3 juta/5,2 SA9 jam 50 menit11,86 tahun
Saturnus58.232 kmHyperion. Titan
dan Phoebe
1.427 juta/9.5 SA10 jam 02 menit29,46 tahun
Uranus25.362 kmMiranda, Ariel,
Umbriel, Titania
dan Oberon
2.870 juta/19,2 SA17 jam84 tahun
Neptunus24.622 kmTriton, Naiad,
Thalassa, Despina,
Galatea, Proteus,
dan Larissa.
4.497 juta/30,1 SA18 jam 26 menit165 tahun

c. Planet-Planet Kerdil
Sistem tata surya kita juga memiliki planet-planet kecil yang dipandang berbeda dengan planet-planet lain karena orbitalnya tidak jelas. Ceres adalah planet kecil yang letaknya di sabuk asteroid, sedangkan Pluto dan Eris terletak di sabuk kuiper.
  • Ceres. Ceres yang terletak pada jarak 2.7 SA dari matahari ini ditemukan pada tahun 1801. Diamater Ceres sekitar 940 km. Periode Ceres terhadap matahari adalah 4.6 tahun.
  • Pluto. Pluto memiliki jarak 39,2 SA dari matahari dan periode revolusi selama 248 tahun. Pluto memiliki diamater sekitar 2.300 km dan 3 satelit alami. Sejak ditemukan pada tahun 1930 hingga 2006, Pluto dianggap sebagai bagian dari planet yang ada di dalam tata surya.
  • Eris. Eris ditemukan pada tahun 2005 oleh seorang astronom Institut Teknologi California. Eris memiliki diameter yang sedikit lebih besar daripada Pluto, yaitu sekitar 2400 km. Eris memiliki orbit eliptik sebesar 38 SA hingga 98 SA dari matahari dan memiliki periode revolusi selama 557 tahun. Eris memiliki satu buah satelit alami yang bernama Dysnomia.
d. Asteroid
Asteroid merupakan batuan yang berukuran lebih kecil dari planet. Asteroid-asteroid membentuk sabuk yang melingkar diantara planet Mars dan Yupiter. Sabuk Asteroid inilah yang kemudian membagi planet-planet dalam sistem tata surya menjadi kelompok planet dalam dan planet luar. Orbitalnya yang tidak jelas sering membuat asteroid jatuh ke bumi atau ke planet lainnya.

e. Komet
Komet merupakan benda langit yang terbentuk dari gumpalan es dan berevolusi terhadap matahari dengan lintasan yang sangat lonjong. Badan komet terdiri dari inti, koma, ekor debu, dan ekor ion. Semakin mendekati matahari, ekor komet akan semakin memanjang. Komet yang jaraknya dekat dengan bumi akan secara periodik tampak saat melintas. Misalnya komet Halley yang terlihat setiap 76 tahun sekali.

f. Meteoroit – Meteor – Meteorit
Meteoroit adalah benda langit yang bergerak melintasi atmosfer bumi. Jika meteoroit tersebut masuk dan terbakar habis di atmosfer bumi disebut meteor. Namun jika meteoroit tersebut masuk ke atmosfer hingga sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. Meteor yang ukurannya sangat besar tidak akan habis terbakar di atmosfer. Meteor tersebut mampu mencapai permukaan bumi sebagai meteorit dan menimbulkan ledakan yang cukup besar. Dampak terbesar meteorit yang pernah jatuh ke Bumi adalah terbentuknya kawah Barringer di Arizona sekitar 50.000 tahun yang lalu. Meteorit yang ditemukan di bumi kebanyakan merupakan batuan yang mirip seperti batuan penyusun mantel bumi.