Minggu, 05 Januari 2020

Tahapan Perkembangan Manusia Dari Masa ke Masa

Gadis Rantau
Manusia mengalami tumbuh dan berkembang mulai dari proses pembuahan, kemudian kelahiran sampai masa manula. Mengapa proses pertumbuhan setiap orang berbeda? Apa saja yang menjadi faktor pertumbuhan tersebut?

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang sangat penting bagi makhluk hidup tidak terkecuali pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang maka manusia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Setelah mengalami tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuh manusia semakin kuat jika dibandingkan saat masih bayi. Hal inilah yang menentukan kelangsungan hidup manusia lebih terjamin. Pertumbuhan dan perkembangan akan membawa manusia menuju kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga kelestariannya. Kita tidak bisa membayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia. Yang terjadi adalah tentunya populasi manusia akan punah seperti punahnya dinosaurus. Ini juga berlaku tidak hanya pada manusia, tetapi juga dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan.

1. Masa Pembuahan sampai Lahir
Baiklah, kita awalai tahap perkembangan manusia dari masa pembuahan sampai lahir. Pembuahan adalah proses meleburnya sel telur (ovum) dengan sp3rma yang kemudian menjadi zigot. Sel telur dibuat oleh indung telur pada wanita dan sp3rma dibuat oleh t3st!s pada laki-laki. Zigot yang terjadi, ialah calon makhluk hidup yang berbentuk satu sel akan menempel (implantasi) pada dinding kandungan (uterus). Di sini zigot mengalami pembelahan sel terus-menerus sehingga terbentuklah embrio. Pada usia lebih kurang empat minggu (1 bulan), embrio mempunyai panjang sekitar 7 milimeter. Di sini organ jantung mulai terbentuk, tapi belum sempurna sedang organ yang lain belum terbentuk. Pada umur kurang lebih 5 minggu panjang embrio sekitar 12 milimeter. Embrio terus mengalami pembelahan sel-sel sehingga embrio yang mencapai usia 2 bulan sudah berukuran 4 sentimeter.

Pada usia 2 bulan jantung sudah sempurna dan sudah mulai berfungsi. Tangan, kaki, mulai terbentuk berikut kerangkanya, walaupun masih berupa tulang rawan. Saat kandungan berusia 3 bulan, embrio telah lengkap organ-organnya yang kemudian disebut fetus, yang mempunyai panjang sekitar 8 sentimeter dan berat kurang lebih 45 gram. Janin terus tumbuh, sehingga bertambah panjang, berat, dan besar. Setelah berusia 5 bulan, panjang janin sekitar 20 sentimeter dan berat kurang lebih 450 gram. Janin pada saat itu sudah mulai menunjukkan aktivitas gerakan. Janin terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan setelah berusia sekitar 9 bulan 10 hari atau berusia kurang lebih 266 hari atau sekitar 38 minggu, janin sudah siap untuk lahir.

Janin di dalam kandungan bisa terus tumbuh karena mendapat makanan dan oksigen dari ibu lewat pembuluh darah yang ada pada plasenta (ari-ari). Janin di dalam kandungan juga dibungkus oleh selaput yang di dalamnya berisi cairan yang licin yang disebut ketuban (amnion). Fungsi ketuban adalah untuk melindungi janin dari benturan dan goncangan. Cairan yang sering disebut ketuban ini juga membantu untuk memudahkan proses kelahiran nanti.

Dalam Islam, Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu'minun ayat 12-14.  ''Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ...."

2. Masa Setelah Lahir
Di dalam kandungan bayi sudah diberi oksigen oleh ibunya lewat pembuluh darah yang terdapat pada plasenta. Inilah mengapa bayi di dalam kandungan walaupun belum bernapas, ttetapi masih tetap hidup. Akan tetapi setelah lahir bayi harus bernapas untuk mengambil oskigen sendiri, sebab hubungan dengan darah ibu sudah terputus. Maka bayi yang lahir yang tidak segera bernapas akan meninggal. Untuk itu saat bayi lahir, dokter atau bidan yang membantunya kadang-kadang merangsang pernapasan bayi dengan memegang kaki bayi lalu dibalik (kepala posisi di bawah) atau dengan memukul halus pada tubuh bayi, agar bayi mulai bernapas pertama kali dan biasanya waktu itu bayi menangis. Setelah lahir, bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yaitu:
  1. menjadi masa kanak-kanak, 
  2. masa remaja, 
  3. masa dewasa, dan 
  4. masa tua (manula).
Pertumbuhan pada manusia tidak berjalan terus-menerus, karena pertumbuhan diatur oleh hormon pertumbuhan yang disebut para Thormun. Untuk itu biasanya pada anak laki-laki pertumbuhan berhenti pada umur sekitar 22 sampai 25 tahun, pada perempuan berhenti pada umur 18 - 20 tahun. Pertumbuhan cepat pada waktu berumur 12 - 18 tahun. Pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh faktor asupan gizi dan keturunan.

a. Masa Kanak-Kanak (Anak-anak)
Masa pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi lahir ke dunia adalah masa kanak-kanak. Masa kanak-kanan dimulai dari bayi setelah lahir sampai pada masa remaja. Pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat tergantung dari peran seorang ibu yang setiap saat harus menyusui bayinya dengan ASI sampai maksimal usia 2 tahun. Sangat disayangkan bila ibu tidak menyusui sendiri dengan ASI, bahkan ada yang disengaja tidak mau menyusui anaknya, tapi diganti dengan susu formula, ini bisa dilakukan bila terpaksa ibu tidak mengeluarkan air susu.

Walaupun sekarang banyak susu formula yang memiliki banyak kandungan gizi yang hampir serupa dengan ASI, namun ASI tidak akan pernah bisa tergantikan. ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi yang bayi perlukan selama bulan-bulan pertama kehidupan hingga berusia 6 bulan, sehingga pemberian susu formula atau makanan tambahan sebelum usia 6 bulan belum diperlukan. Selain itu, ASI mencukupi setengah dari kebutuhan bayi usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun. ASI mengandung antibodi dari ibu, sehingga sang bayi akan mendapatkan kekebalan langsung dari ibu. ASI juga akan menyebabkan jalinan kasih sayang secara tidak langsung dari ibu terhadap bayinya. Setelah berumur kurang lebih 6 bulan mulailah gigi pertama tumbuh yang disebut gigi susu, yang nantinya setelah anak berumur sekitar 6 tahun mulai tanggal satu persatu, dan diganti dengan gigi tetap. Anak setelah berumur kira-kira 10 tahun sudah mulai mengerti tugas yang diberikan.

Kembali kepada keutamaan ASI. Dinatara manfaat dan keistimewaan ASI ini adalah manfaatnya berubah seiring usia.

Hari Pertama
Bayi akan mendapatkan kolostrum pada hari pertama kelahirannya. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi serta mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.

Usia 1 Bulan
Manfaat selama sebulan bagi bayi agar diberikan ASI adalah Si Kecil kemungkinan bayi mengalami alergi, diare, pada usia ini hingga infeksi telinga di kemudian hari. Selama waktu tersebut, ASI akan keluar lebih banyak dibandingkan hari pertama karena sesuai dengan kebutuhan Si Kecil.

Usia 3 Bulan
ASI yang diberikan selama 3 bulan penuh dapat menurunkan risiko terkena diabetes sebesar 27%. Tidak hanya itu, jika dalam keluarga memiliki riwayat penyakit asma, tidak sampai 40% kemungkinan Si Kecil mewarisi asma.

6 Bulan
Jika selama 6 bulan seorang ibu tidak memberikan makanan lain selain ASI ini berarti telah berhasil memberikan ASI Eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan bayi. Selama waktu tersebut, saluran usus Si kecil mulai memproduksi antibodi yang melindunginya dari protein asing atau alergen yang dapat menyebabkan alergi pada anak. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan  terbukti memiliki efek perlindungan terhadap banyak penyakit, termasuk kanker. Dan setelah 6 bulan beranjak ke usia 9 bulan, bayi akan membutuhkan makanan pendamping ASI..

9 Bulan
Pada usia ini bayi mungkin sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI, namun kebutuhan akan air susu ibu tetap yang utama. ASI hingga usia 9 bulan ini dapat meningkatkan intelektualitas Si Kecil dengan nilai IQ 8 angka lebih tinggi dibandingkan dengan bayi tanpa ASI.

12 Bulan
Saat 12 bulan pemberian ASI, bayi akan menerima manfaat kesehatan yang berlangsung seumur hidup. Selain itu, juga menurunkan risiko kolesterol tinggi saat dewasa nanti. Manfaat menyusui juga tidak hanya dirasakan oleh Si Kecil. Bagi seorang Ibu pun dapat berhemat karena tidak perlu susu tambahan yang harus dibeli untuk Si Kecil.

18 Bulan
Jika seorang ibu melakukan Skin-to-skin contact atau dengan kata lain membangun ikatan batin dengan mengajak bayi berbicang misalnya saat menyusui membuat produksi hormon stres pada bayi berkurang dan sistem kekebalan tubuhnya kian kuat pada usia 18 bulan ini.

2 Tahun
Semakin lama seorang ibu menyusui, sistem kekebalan tubuhnya semakin baik. Ibu  menyediakan antibodi dan zat pelindung lainnya selama bayi terus menyusui. Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama seorang bayi menyusui, semakin tinggi kecerdasannya. Manfaat juga dapat Ibu rasakan bahwa dengan menyusui dalam jangka panjang maka dapat menurunkan risiko kanker payudara dan osteoporosis.

c. Masa Dewasa
Pada masa ini secara biologis, alat reproduksi telah siap dan matang. Biasanya pada masa dewasa pertumbuhannya mulai berhenti, diganti dengan pertumbuhan membesar, jadi tidak bertambah tinggi lagi. Masa-masa dewasa sudah mulai punya rasa tanggung jawab, sudah memikirkan masa depan, seperti berkeluarga.

Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-40 thn.Dewasa Dini, memiliki ciri-ciri yaitu :
  1. Fsikis : fungsi organ-organ berjalan dengan sempurna dan mengalami masa produktifitas yang tinggi
  2. Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat menggunakan kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luas.
  3. Fungsi psikomotorik seperti kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara maksimal, biasanya atlit yang berprestasi mencapai puncak prestasi pada usia dewasa muda.
  4. Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta mudah berkomunikasi dengan orang lain.
  5. Intelegensi : Kemampuan berfikir lebih realistis dan berfikir jauh kedepan, strategis dan selalu bersemangat untuk  berwawasan luas.
  6. Emosional : stabilitas emosi masih mengalami naik turun, namun tetap terkontrol dan cendrung mengarah ketitik ketitik keseimbangan dan bisa mnerima tanggung jawab.
  7. Kepribadian: Masa dewasa dini sebagai masa kreatif, masa keinginan mandiri, masa komitmen dimana sebuah komitmen dibuat oleh orang dewasa muda karena mereka dituntut untuk menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab bagi kehidupannya sendiri. Masa dewasa dini juga disebut sebagai masa ketergantungan. Misal masa dewasa dini biasanya akan lebih supel dalam berteman namun kondisi mereka seringkali mengubah cara berteman kerah kelompok-kelompok.
  8. Moralitas dan keagamaan :  masa dewasa dini selalu memiliki keinginan untuk bisa mengikuti nilai-nilai adapt istiadat yang berlaku, begitu pula dengan nilai keagamaan yang memiliki tempat tersendiri dihati orang dewasa, namun seringkali dewasa muda belum bisa mengikuti nilai-nilai tersebut secara sempurna.
d. Masa Manula
Pada masa ini baik fisik maupun cara berpikir sudah berkurang. Ditandai dengan memutihnya rambut, pelupa, pendengaran mulai berkurang, mata mulai kabur, gigi mulai tanggal, kulit mulai keriput, aktivitas seks mulai menurun. Pada perempuan ditandai berhentinya produksi ovum pada ovarium (indung telurnya) yang disebut dengan istilah mengalami menopause, berbeda dengan laki-laki walaupun sudah melemah t3stis masih bisa memproduksi sel kelamin.

Ciri-ciri tersebut di atas tidak mutlak, sebab semuanya tergantung dari cara merawat tubuhnya, gizi, dan aktivitasnya. Sehingga batas umur dewasa dapat lebih singkat atau lebih panjang, seperti pada wanita menopause bisa berumur 45, 50 bahkan umur 55 tahun. Sering kita dengar orang yang sudah tua mempunyai anak lagi.